Thursday, August 16, 2012

novel pendek : TARI


part 1

dibangunkan oleh sinar matahari yang datang dari balik jendela gerbong kereta api,membuat aku sadar bahwa aku telah tertidur beberapa saat.aku perbaikin duduk ku dan mencoba membuka tirai warna biru yang tepat ada disampingku.
ehmm..subhanaallah begitu indah pemandangan yang aku lihat,hamparan sawah,hijau,dan masih dibalut oleh embun yang tertinggal.segera aku keluarkan kamera pinjaman dari kaka ku untuk  mengabadaikan moment ini.
begitu indah,begitu damai.dan sesekali nampak rumah rumah kecil beratapkan jerami dipinggir pinggir sawah,masih nampak satu atau dua petani yang melintas diantara petakan sawah sambil memanggul pacul.pagi ini begitu indah,pemandangan bersahaja menjadi sarapan terlezat pagiku.

jam yang melingkar dipergelangan tanganku memperlihatkan pukul enam pagi,ku buka sweter merah yang menyelimuti tubuhku dan ku arahkan mataku kesekeliling gerbong tiga yang membawaku pergi kekota yang pernah membuat aku tersenyum dan menangis.
ya.....yogyakarta,tempat dimana aku pernah mengantungkan cita citaku,tempat dimana aku kenal tentang keramahan,tempat dimana aku tahu betapa indah embun dan ilalang yang selalu menemaniku dari balik jendela perpustakaan kampusku,dan tempat dimana aku mulai memahami cinta..meskipun tangis pernah tertumpah dikota ini. 

keheningan didalam gerbong kereta api ini membuatku untuk memasang irphone dan mendengarkan musik,sepanjang jalan menuju kota gudeng alunan musik membawaku melamun.

aku tari,umurku memasuki usia 21 tahun,gadis pemalu yang berhayal ingin menjadi penulis besar,mahasiswi salah satu perguruan di yogyakarta,suka menari dan sangat menyukai buku.
sejak dibangku sekolah menegah atas sma hingga kuliah aku lebih memilih yogya sebagai kota tempat aku  mencari ilmu,meskipun harus jauh dari keluarga ku yang menetap dijakarta.
pagi ini seperti biasa,aku  mengunakan becak sebagai sahabat setia yang selalu mengantarku kemanapun aku pergi,dari jalan kali urang tempat aku menumpang selama di yogya yakni rumah  bibiku,aku melangkahkan kaki ke sanggar tari dimana aku mengajarkan tari tradisonal kepada anak anak tk hingga sd,sebelum kesanggar aku sempatkan diri untuk mampir keangkringan buku,yaitu tempat dijualnya buku buku bekas selain masih  bagus harganya pun sesuai dengan kantong mahasiswi,sepanjang jalan menuju sanggar,aku tidak pernah lepas berbincang dengan pria yang telah hadir di pikiran dan perasaanku dua bulan terakhir ini,melalui pesan singkat atau sms.
dia adalah anto pria yang ku kenal lewat dunia maya dan beberapa foto yang terpampang situs petemanan,berbincang dengannya membuat aku nyaman,perhatiannya menciptakan kasih sayang yang tulus diantara kami.

seperti yang terjadi setiap pagi selama beberapa minggu  terakhir ini,anto selalu rutin memnyapaiku hanya untuk sarapan atau menanyakan menu yang aku buat pagi ini.dan kami berbincang tentang banyak hal mulai dari aktifitas pagi ini sampai sesekali anton selalu membumbui kata mesra dalam sms yang dikirimkannya,semua terasa manis dan semua  membuat aku sadar bahwa aku juga menyukainya.untuk prtama kali aku  menyukai pria,untuk pertama kali aku jatuh cinta,lewat perhatiannya,lewat kasih sayang,dan candanya.
aku ingin segera bertemu dengannya.

setiba di sanggar aku mulai  berkonsentarsi  melakukan gerakan gerakan sesuai irama gemelan,satu persatu aku perbaiki gerakan gerakan penari cilik itu,hingga waktupun tak terasa memasuki waktu shalat dzuhur.hari ini aku tidak ada kelas dikampus bertemu dengan sahabatku dini adalah rencanaku setelah lepas shalat dzuhur.dini adalah sahabat sejak duduk dibamgku sma hingga kuliah saat ini,ehmm dia baik dan dia selalu berusaha mencarikan teman pria untuk aku,tepatnya ibunya comblang,tapi usaha dini tidak pernah berhasil,prinsip aku cinta tumbuh dalam hati.

siang ini  cuaca yogya cukup ramah,sedikit mendung membuat aku nyaman berjalan dipinggir trotoar,bakso solo tak jauh dari kampus adalah tempat aku berjanji akan bertemu dini,setiba disana teryata dini menunggu didalam,tapi kali ini dini tidak sendiri dia ditemani budi senior dikampusku yang primadona diantara gadis gadis kampus,kecuali aku,karena hatiku telah  tertambat oleh pria yang berada dijakarta.
budi  adalah pria tampan,idola para perempuan dan jago main basket,
aktifis sosial dikampus,dia juga  merupakan pasangan ku setiap kami ada pentas di kampus. siang itu dini bercerita bahwa budi selama ini menyukai ku,dia selalu mencoba  mendekatiku.
sementara budi  yang baru membakar rokoknya mencoba mematikannya ketika berulang kali aku menutup hidungku dengan sapu tangan.budi membenarkan ucapan dini,lalu ia berdiri dan mendekatkan kursinya tepat didepanku,sementara dini berpamit untuk memesan bakso

budi mengutarakan semua isi hatinya,bercerita tentang penantian panjang untuk memberitahu perasaannya kepadaku meskipun kala itu ia telah menjalin hubungan dengan  salah satu mahasiswi dikampusku.budi ingun mencoba menjalin hubungan denganku setelah ia putus dengan kekasihnya.
ohhh,aku hanya bisa terdiam mendengar perkataan budi,sejenak memyadari dulu aku pernah mengngaguminya,namun hanya sebatas itu ..karena aku tidak pernah punya perasaan istimewa,dan saat ini aku sedang jatuh cinta tapi bukan dengan budi,melainkan dengan pria yang selalu hadir disetiap pesan singkatku.sebelum sempat  menjawab pertanyaan budi,dini telah kembali ke meja kami dengan semangkok baksonya.


No comments:

Post a Comment