Monday, August 20, 2012

novel pendek : tari


part 2



nasi..nasi..nasi..kacang rebus..kopi,teriakan beberapa pedagang makanan yang menghampiri jendela kereta api di stasiun pemberhentian purwokarta membangunkan aku dari lamunan.waktu pukul 10 pagi sudah membuat mataku lelah dan meminta untuk dipejamkan.ku coba menutup mataku,namun pikiranku kembali melayang mengingat yogya dan temanku.

kutatap dini yang menghabiskan baso dengan lahapnya tanpa memperdulikan aku dan budi  yang yetus menatapku seraya menunggu jawaban yang keluar dari ,ulutku temtamg perasaan budi saat ini  terhadap aku.
ku coba menghela nafas panjang agar aku dapat mengatakan sesuatu kalimat kepada budi tanpa melukai perasaannya.
dengan kepala tertunduk,aku coba menjelaskan bahwa aku hanya bisa berteman dengan budi,karena saat ini aku telah menyukai pria lain yang berada di jakarta,namun busi yidak perduli..menunggu adalah kalimat yang ku dengar keluar dari mulut budi setelah aku berhenti menjelaskan,aku masih mengingat kalimat itu..
"tari,aku akan menunggu mu " aku tak dapat mengeluarkan kata kata,aku hanya beranjak ,endekati dini memohon dengan dini  untuk segera keluar dari tempat ini.akhirnya setelah ,enjelaskan dengan budi,bahwa saya harus segera pulang.

sepanjang perjalanan pulang,dini terus menanyakan apa yang dibicarakan budi kepadaku
aku hanya bisa tersenyum kepada sahabatku itu,seraya berkata kepada dini,bahwa jika yang menyatakan cinta itu adalah pria yang saat ini ada dijakarta,mungkin aku akan bahagia.dan kali ini dini kembali gagal  menjodohkan aku dengan pria pilihanya.
dengan mengendarai motor butut warisan ayah dini,kamipun segera meluncur pulang,kebetulan rumah bibiku tak terlalu jauh dari rumah dini.
sebelum tiba dirumah kamipun menyempatkan diri mampir untuk minum es kelapa yang mangkal tepat didepan perumahan tempat kami tinggal.
sambil menikmati es kelapa pak min,aku bercerita kepeda dini bahwa besok aku ingin pulang kejakarta,bertemu dengan pria yang belakangan ini hadir dalam hari hariku,dini tidak banyak berkomentar dan memberikan pendapat tentang anto pria jakarta  yang aku sukai, dini selalu bilang bahwa aku selalu harus bahagia,meskipun dia kecewa aku selalu menolak pria pilihanya,aku tersenyum dan memeluk  dini,dia sahabat yang paling baik untuk ku.

setiba dirumah aku segera  bergegas masuk masuk kamar.bibi.paman,dan dua sepupuhku ternyata belum tiba dirumah.shalat  ashar adalah yang pertama aku lakukan sebelum mengecek isi ponselku,belum lagi aku selesai shalat ponsil berbunyi berharap kabar dari sidia,segera ku raih ponselku setelah menyelesaikan shalat ashar.ehm kabar yang tunggu tunggu,ya...anto,sepetti biasa ia selalu ingatkan aku untuk shalat,dan menanyakan kegiatanku satu hari ini.sambil  merebahkan tubuh diatas ranjang kecil kamipun saling bercerita  melalui sms,rasa rindu nampaknya tak lagi terbendung diantara kami,kalau seandainya waktu bisa dimajukan ingin rasanya esok itu adalah hari ini agarkami bisa saling bertemu.anto begitu memperhatikanku.

malam ini bulan begitu indah,kutatap sinarnya dari balik jendela kamarku,bamyak harapakan  keluar dari hatiku,aku ingin bahagia,aku ingin tuhan menjaga rasa yang saat  ini ada.saat ku menikmati indahnya bulan,tiba tiba kamarku terbuka.bi dar  pere,puan setengah baya yang berkerja hampir 10 tahun dirumah bibiku memberitahu dini ,menungguku diteras depan ingin bertemu denganku.dengan setengah terkejut aku segera keluar menghampiri dini.
dini mengajakku untuk  mencari udara segar sambil  menikmati sekutemg hangat yang mangkal  tidak jauh dari rumah bibiku,dini kembali meyakinkan kalau budi serius mencintaiku,tapi aku  mencoba memahami dini yang sejak awal tidak setuju kalau aku berharap banyak dengan pria yang belum pernahku kemal sosoknya ,iya dia anto yamg akan aku jumpai besok dijakarta.dini mencoba mempengaruhi  niatku untuk menjumpai anto,tapi rasa yang tumbuh saat ini lebih besar meskipun dini sahabatku.

yang ku tunggu tunggu akhirnya datang.ya...itu pagi.pukul 9 pagi aku sudah eraa di bandara yogyakarta,jakarta adalah tujuan ku,berjumpa keluarga dan dia.

sore ini aku tak sabar ingin berjumpa dengannya,berjanji disuatu tempat ,aku ingin sekali ,elihat  wajahnya,melihat kehangatan,dan perhatian yang ia berikan selama beberapa bulan ini lewat kominikasi jarak jauh.

hari ini aku dapat melihat sosoknya,pria yang selalu  memberikan semangat dan perhatia 
ingin rasanya aku memeluk dia,tapi kenapa harus ada wanita lain disampingnya,kenapa ia  datang dengan seorang wanita.
aku coba menenangkan diri,bahwa semua tudak seperti yang aku pikirkan,aku pun mencoba mendekati anto,anto menyapaku dengan penuh keramahan,ketika kami bertiga sudah duduk dan memesan minuman,antopun memeperkenalkan wanita yamg duduk tepat disebelahnya,sebelumya anto meminta maaf kalau wanita yang disebelahnya itu adalah kekasihnya.

ingin rasanya saya pergi dan  meninggalkan tempat ini,tapi saya berusaha unuk menenangkan diri,setelah ku teguk minuman yang telah tersaji,aku coba brpamit dan mwmberikan  selamat kemereka dan aku pun pergi,dengan perasaan kosong,aku coba  mencubit tanganku,apakah aku brmimpi...tapi sayangnya tidak,ini semua benar,cunta ku telah pergi.


aku tersadar dari lamunan ketika ponsel ku berbunyi,lamuanankuun buyar ttamgerostowa yang terjadi satu minggu lalu,dan membuatku sadar,bahwa manusia hanya mempunyai rencana dan harapan tapi tuhan yang menentukan.kini ku lepas semua apa yang aku inginkan,seorang kekasih itu tak akan kembali,selama ini aku melakukan kesalahan aku bermimpi untuk mendapatkanmu,karena kau tak pernah kembali.kau telah tinggalkan hati yang hati yang terdalam.

No comments:

Post a Comment